Selasa, 23 Februari 2010

PENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK

Pengukuran kinerja yang reliabel merupakan salah satu faktor kunci suksesnya organisasi

PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

Sistem pengukuran kinerja sektor publik adalah sistem yang bertujuan membantu manajer publik menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial & nonfinansial.

Sistem pengukuran kinerja dapat dijadikan sebagai alat pengendalian, karena organisasi dapat menetapkan reward & punishment.

Maksud pengukuran kinerja sektor publik:
1. Membantu memperbaiki kinerja pemerintah
2. Digunakan untuk pengalokasian sumber daya & pembuatan keputusan
3. Mewujudkan pertanggungjawaban publik & memperbaiki komunikasi kelembagaan
Kinerja sektor publik bersifat multidimensional, artinya tidak ada indikator tunggal untuk menunjukkan kinerja, dan banyak bersifat intangible output.

Tujuan sistem pengukuran kinerja:
1. Mengkomunikasikan strategi secara lebih baik.
2. Menyeimbangkan ukuran kinerja finansial & non-finansial.
3. Mengakomodasi pemahaman kepentingan manajer level menengah dan bawah, serta memotivasi pencapaian goal congruence.
4. Alat mencapai kepuasan individu maupun kolektif yang rasional.

Manfaat pengukuran kinerja:
1. Memberikan pemahaman mengenai ukuran yang digunakan untuk menilai kinerja.
2. Memberikan arah untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan.
3. Memonitor & mengevaluasi pencapaian kinerja dan membandingkannya dengan target kinerja serta melakukan tindakan korektif untuk memperbaiki kinerja.
4. Dasar memberikan reward & punishment secara objektif yang diukur dengan ukuran kinerja yg disepakati.
5. Alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam rangka memperbaiki kinerja organisasi.
6. Membantu mengidentifikasi apakah kepuasan pelanggan sudah terpenuhi
7. Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah
8. Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara objektif


INFORMASI YG DIGUNAKAN UNTUK PENGUKURAN KINERJA

INFORMASI FINANSIAL
Penilaian kinerja finansial dilakukan dengan menganalisis varians antara kinerja aktual dengan yang dianggarkan.
Analisis Varians: 1. Varians Pendapatan
2. Varians Pengeluaran/Belanja
3. Varians Pembiayaan
Setelah analisis varians dilanjutkan dengan mengidentifikasi sumber penyebab terjadinya varians tersebut (apa, siapa/bagian mana, kenapa, dan bagaimana).
Keterbatasan analisis varians diantaranya adalah kesulitan menetapkan batasan besarnya varians.

INFORMASI NON-FINANSIAL
Informasi non-finansial dapat menambah keyakinan terhadap kualitas proses pengendalian manajemen.
Teknik pengukuran kinerja yang komprehensif dan banyak dipakai/dkembangkan di berbagai organisasi adalah Balanced Scorecard.

Pengukuran dengan Balanced Scorecard melibatkan aspek:
1. Perspektif Finansial
2. Perspektif Kepuasan Pelanggan
3. Perspektif Efisiensi Proses Internal
4. Perspektif Pembelajaran & Pertumbuhan

Jenis informasi non-finansial dapat dinyatakan dalam bentuk variabel kunci (key variable) atau key success factor/key result factor/pulse point.

Variabel kunci adalah variabel yang mengindikasikan faktor-faktor yang menjadi penyebab kesuksesan organisasi.

Karakteristik variabel kunci:
1. Menjelaskan faktor pemicu keberhasilan & keagalan organisasi
2. Sangat volatile dan dapat berubah dengan cepat
3. Perubahannya tidak dapat diprediksi
4. Jika terjadi perubahan perlu diambil tindakan segera
5. Dapat diukur, baik secara langsung maupun melalui ukuran antara (surrogate)

PERANAN INDIKATOR KINERJA DLM PENGUKURAN KINERJA


Faktor keberhasilan utama adalah suatu area yang mengindikasikan kesuksesan kinerja unit kerja organisasi.
Indikator kinerja kunci mrp sekumpulan indikator yang dapat dianggap sebagai ukuran kinerja kunci baik yang bersifat finansial maupun non-finansial
INDIKATOR KINERJA DAN PENGUKURAN VFM

PENGUKURAN VFM

PENGEMBANGAN INDIKATOR VFM

LANGKAH PENGUKURAN VFM
Pengukuran Ekonomi
Pengukuran Efisiensi
Pengukuran Efektivitas
Pengukuran Outcome

Estimasi indikator kinerja, meliputi
1. Kinerja tahun lalu
2. Expert judgment
3. Trend
4. Regresi

Pertimbangan dlm membuat indikator kinerja